Thursday, February 4, 2016

January 2016 Wrap Up



Tak terasa satu bulan pertama di 2016 telah usai dan digantikan Februari. Waktu memang berlalu begitu cepat, apalagi kalau kita benar-benar menikmatinya. Bulan kemarin, banyak hal yang terjadi padaku. Dengan bertambahnya tugas sekolah, intensitas membacaku malah semakin naik. Selain itu, minggu awal di Februari ini, kelasku masuknya siang jadi ada sedikit waktu buat membaca.
 

Januari ini, aku berhasil merutinkan kebiasaanku untuk membaca satu halaman per harinya. Aku bahkan menargetkan berapa halaman yang harus aku baca dalam sehari di jurnal harianku. Ngomong-ngomong tentang jurnal, aku akan membicarakannya nanti.

Aku berhasil membaca total 8 buku Januari kemarin—yang tentu saja melampaui ekspektasiku. Ada beberapa buku tipis yang bisa diselesaikan dalam 1-2 hari. Aku membaca 4 buku berbahasa Indonesia, dan 4 buku bahasa Inggris. Rasanya agak puas, mengingat Desember kemarin hanya baca beberapa buku padahal banyak liburnya, hehehe.


Sebenarnya sudah curi start baca ini, bacanya dari akhir Desember lalu mogok sebentar dan selesai di Januari. Eh? Ini masih terhitung bacaan Januari, kan? :P
Aku suka covernya (all hail the blue!). Untuk ceritanya, so-so saja menurutku. Aku menyematkan 4 bintang dari 5 bintang.


Bukunya tipis sekali, satu jam baca pun selesai. Pinjam dari teman kok, bukan milik sendiri XD. Kali pertama membaca karya dari Murakami dan aku cukup suka ;)


Buku tipis lainnya selain Animal Farm. Walau tipis, isinya agak berat. Memuat unsur kritikan tentang totaliterismi Rusia. Fans nya Orwell wajib baca!

Dapat buku ini dari giveaway akhir bulan November lalu. Belum sempat dibaca waktu itu karena sedang UTS. Sebenarnya aku dapat dua buku dari giveawaynya, namun yang satunya belum aku baca. Mengangkat tema LGBT-Q yang masih jarang diangkat penulis remaja.

Akhirnya aku memulai membaca The Lunar Chronicles. Ini timbunan lama, aku masih ingat belinya sekitar Desember 2014 namun baru baca sekarang. Aku memang menunggu serinya selesai dulu, baru aku start baca. Soalnya menganggu sih sudah baca buku pertama lalu harus nunggu setahun, feelnya sudah hilang tak berbekas dari buku pertama, bahkan lupa plotnya! Tentang retelling dongeng Cinderella ditambah bumbu sci-fi dan sedikit action. Saat ini, aku sedang baca buku keduanya, Scarlet.


Sudah incar buku ini sejak lama, tapi tidak ikut pre-order. Isinya superb, aku rekomendasikan buat semua remaja cewek baca buku ini. Mungkin aku terdengar provokatif dan promotif, but trust me it’s that kind of book that will make your jaw dropped.


7. The First Phone Call from Heaven

Heartwarming dan untaian katanya indah sekali—seperti yang telah aku dengar tentang tulisan Mitch Albom. Kali pertama membaca karyanya dan aku suka. Buku ini belum aku review, tunggu saja reviewnya ya. Bercerita tentang fenomena aneh—telepon dari surga kepada orang yang ditinggalkan—yang berlatar di kota kecil di Michigan, Coldwater.
Dapat buku ini dari giveaway juga dan aku suka ceritanya yang ringan tentang kehidupan sehari-hari. Nambah wawasan juga karena ada unsur tentang kedokteran gigi. Kavernya juga imut kaan?

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tadi aku mengatakan tentang jurnal, kan? Nah, memulai 2016 ini aku menulis dua jurnal. Satu untuk bullet journal dan satu untuk daily journal. Jurnal itu semacam diary, bedanya jurnal tidak serta merta menceritakan harimu saja, namun tentang perasaanmu, pikiranmu, ide-idemu dan lainnya. Jadi semacam itu deh.

Ide ini tercetus saat melihat sebuah studyblr (sebutan untuk akun tumblr yang berisi tip tip belajar) yang rajin banget  belajar (dan juga sering posting alat tulis lucu!). In attempt of recovering my scores, aku membuat bullet journal untuk lebih produktif, stay organized, dan tidak menunda pekerjaan/tugas. Aku hanya modal notebook yang sering kubeli di toko buku, notebook yang dijilid jahit dan kertasnya lumayan bagus. Lalu, jangan lupakan washi tape dan perintilan lainnya. It’s a must weapon!

Nah, untuk daily journal, aku mengisinya sebagai media untuk membebaskan ekspresiku (kok bahasanya sok banget ya....). Ya memang begitu sih. Aku menyadari semakin kamu dewasa, semakin banyak pikiran ruwet mengganggumu. Aku punya pikiran yang ruwet semacam itu sejak lama dan kini rasanya belum plong kalau belum menulis. Mengapa aku prefer menulis daripada berbicara? Karena yah, aku lebih suka menulis daripada ngomong. Menulis itu semacam kebebasanmu sendiri, tidak ada yang memengaruhimu atau menghakimimu.

Sebenarnya aku sudah mulai hal berbau journal dan planner ini setengah tahun yang lalu. Aku bahkan sengaja beli planner yang lucu, namun malah sekarang nggak dipakai T_T Alasannya karena space buat menulis to-do list kecil sekali, mengingat tulisanku ini besar-besar (lalu karena ilustrasi di planner lucu, jadi sayang untuk nulisnya). Jadi aku berhenti menggunakannya dan membuat bullet journal.

Hasil dari pakai jurnal memang belum begitu kentara sekali. Namun, aku merasa aku jadi tidak terlalu keteteran membuat daftar tugas dan hal yang ingin aku lakukan. Kebiasaan menunda sesuatu juga jadi berkurang, karena kalau lihat check list di bullet journal, rasanya tidak sabar untuk cross off semuanya. Kalau ingin membuat bullet journal, aku suka mengikuti gaya akun @studyign dan Kara Benz di Youtube dan Instagram. Banyak sumber kok kalau mau mencari di internet tentang bullet journal.

Selain jurnal, aku juga mulai belajar bahasa asing lagi. Awalnya cuma untuk mengisi kekosongan waktu, eh malah jadi keterusan. Aku yakin semua pasti tahu aplikasi Duolingo, dan ya aku lagi aktif-aktifnya belajar bahasa pakai Duolingo. Ponselku memorinya hampir habis karena aku sering instal aplikasi tentang bahasa namun jarang kugunakan. Tambahan untuk resolusi 2016, belajar satu bahasa asing dan gunakan aplikasi di hp!

Hal lain yang terjadi di bulan ini, tugas-tugas mulai berdatangan (aku tahu aku sering bilang ini di beberapa pos) dan rasanya tak perlu bercerita lebih banyak ini. Siapa yang tertarik dengan tugas banyak? Look on the bright side of a bunch of assignments, fem! Everyone can survive the hell of  some assignments!

Itu saja ceritaku bulan kemarin tentang buku dan lainnya. See you on the next post!

No comments:

Post a Comment